UWP gelar Sociopreneur Day: Wujudkan SDGs
dan Indonesia Emas 2045
Tidak dipungkiri Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan
kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Persentase penduduk miskin Indonesia pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen,
angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Vietnam yang hanya 6,1 persen,
Malaysia 6,2 persen, dan Thailand 6,6 persen. Kemiskinan inilah yang kemudian
berkontribusi menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat. Ketimpangan pendapatan kelompok masyarakat yang berpenghasilan tinggi dengan
pendapatan kelompok yang berpenghasilan rendah masih cukup tinggi, meningkatnya
jumlah penduduk yang tidak dibarengi dengan tersedianya lapangan kerja yang
memadai, mengakibatkan jumlah pengangguran semakin banyak.
Salah satu upaya
mengantasi masalah tersebut adalah dengan mendorong perkembangan sosiopreneur
melalui pemberdayaan masyarakat khususnya di kalangan generasi muda. Untuk itu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Wijaya Putra menggelar kegiatan Sosiopreneur Day. Kegiatan ini dilakukan sejalan dengan adanya upaya scale up
Universitas Wijaya Putra menuju Entrepeneurial University dengan fokus pada
pengembangan Sociopreneurship.
Kegiatan
Sociopreneur Day ini digelar perdana dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis UWP
ke-43 yang bertepatan dengan Dies Natalis FISIP pada Minggu 3 Maret 2024. Dalam
sambutannya di acara puncak Dies Natalis, Rektor Universitas Wijaya Putra, Dr.
Budi Endarto, SH,M.Hum. menegaskan bahwa dalam setiap penyelenggaraan kegiatan
tri dharma diupayakan memiliki social impact guna mewujudkan visi dan misi UWP yang
selalu memberi kontribusi riil bagi masyarakat.
Dalam forum ini para
sociopreneur dapat berbagi pengalaman, ide-ide inovatif, dan kisah sukses
mereka dalam menciptakan perubahan positif. Selain itu, acara ini juga mencakup
berbagai kegiatan seperti talk show, pameran, dan diskusi yang mengangkat
isu-isu kewirausahaan sosial yang keberlanjutan yang dihadiri sivitas akademika
FISIP UWP. Dekan Fisip UWP, Dr. Sri Juni Woro Astuti, M.Com. yang membuka acara
ini, menegaskan bahwa Sosiopreneur Day akan dikembangkan menjadi event tahunan
dan akan menggandeng pihak Pemerintah Daerah untuk menjadi ajang penghargaan
bagi pelaku sosioprenuer. Menurutnya para pejuang sosiopreneur
ini sangat perlu diberi penghargaan, karena mereka berperan sangat penting
untuk turut mewujudkan SGGs. Dengan Bisnis yang mereka bangun dapat
menggerakkan komunitas dalam skala besar yang fokus utamanya untuk memberi
solusi bagi masalah sosial dan lingkungan melalui usaha bersama.
Selama ini Dosen dan Mahasiswa UWP telah banyak
memberi pendampingan bagi pelaku sosiopreneur, khususnya di wilayah Surabaya
barat dan Kabupaten antara lain pendampingan sosiopreneur batik ikat celup Assalam
dan dawet siwalan dari Desa Hendrosari Gresik, Budi daya lele oleh masyarakat
Pondok Benowo Indah, usaha Wedang Soponyono di Kecamatan Pakal yang
melestarikan rempah2 sebagai nilai kearifan lokal, serta usaha olahan bunga
telang di Desa Sedapurklagen, Benjeng, dan masih banyak
lagi.
Dok.
Pendampingan Budi daya lele warga Pondok Benowo Indah, Surabaya
Diharapkan
kegiatan ini akan menjadi platform penghargaan bagi insan-insan inspiratif di
kalangan civitas akademika, alumni, dan mitra dari UWP yang telah menginisiasi
serta mengembangkan wirausahawan sosial, sehingga dapat memberikan dampak
positif pada masyarakat luas. Melalui Sociopreneur Day, diharapkan masyarakat
dapat lebih memahami peran penting sociopreneur dalam menciptakan perubahan
positif, dan sekaligus memberikan dukungan untuk inisiatif kewirausahaan sosial
yang dapat membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan menuju
Indonesia emas tahun 2045.